Saturday, February 27, 2016

Cara Menanam Strawberry Secara Hidroponik

 – Hidroponik adalah tutorial budidaya tanpa media tanah yang tak menyediakan unsur hara serta adalah tahap dari pertanian pada kondisi lingkungan terkendali. Strawberi dipertidak sedikit dengan cara vegetatif dengan memakai sulur alias stolon. Sulur adalah batang khusus yang timbul dari ketiak daun. Sulur tumbuh sejajar dengan tanah serta membentuk tunas anakan pada setiap ruas. Pada setiap buku tunas anakan timbul akar serta tumbuh menjadi tanaman baru. Dari setiap tanaman induk bisa diperoleh 20 pohon untuk dijadikan bibit. Apabila bibit sudah tumbuh serta mempunyai 4-5 helai daun maka bisa dipindahkan ke bedengan dengan jarak tanam 15×15 cm. Sebelum dipindahkan bibit wajib diseleksi terlebih dahulu yaitu dipilih bibit yang sehat serta kuat. Dua bulan kemudian sulur tersebut siap untuk dipindahkan ke kebun (Herlinayanti, 2003).
Stroberi tergolong salah satu tanaman yang mudah dipertidak sedikit dengan teknik in vitro. Dari satu pucuk meristem berkapasitas 0,5-0,7 mm bisa dihasilkan 15-20 pucuk perminggu. Dari 15 pucuk yang diperoleh bisa dibagi menjadi 7-8 kelompok, masing-masing terdiri dari dua pucuk. Dalam waktu 6-8 minggu kelompok baru bakal kembali membentuk sejumlah pucuk. Kemudian pucuk-pucuk tersebut kembali dipecah dalam beberapa kelompok hingga menghasilkan ribuan tanaman (Gunawan, 1996).
strawberry hidroponik
Menurut Gunawan (2008) faktor penting dalam sebelum meperbuat penanaman dalam greenhouse adalah sterilisasi greenhouse. Sterilisasi diperbuat dengan tujuan untuk membersihkan seluruh greenhouse dari mikroorgnisme (telur/larva, virus, bakteri serta fungi) yang bisa memenyesalkan tanaman. Ada beberapa bahan yang bisa dipakai dalam sterilisasi antara lain; lysol, formalin serta beberapa tipe pestisida, dengan cara: Formalin 5% disemprotkan ke seluruh tahap greenhouse dengan konsentrasi 5 cc/liter air; Dalam waktu 4-5 hari seusai penyemprotan formalin disusul dengan penyemprotan pestisida (insektisida serta fungisida) serta diulang hingga 2-3 kali Sehari sebelum media tanam ditata, greenhouse disemprot dengan larutan lysol dengan konsentrasi 3-5 cc/ liter air serta Instalasi bak desinfektan kaki agar penyakit tak bisa dibawa ke dalam greenhouse.
Apabila ditanam di dalam pot, media wajib mempunyai sifat poros, mudah merembeskan air serta unsur hara rutin terdapat (Anonymous, 2009a). Sedangkan tanaman stroberi yang ditanam dalam ruang tertutup (greenhouse) bisa memakai media rockwool alias arang sekam. Rockwool adalah batu gamping, yang dicampur dengan serat benang yang diolah pada suhu tinggi (600ยบ C). Arang sekam berasal dari kulit padi yang dibakar. Kedua media tanam tersebut dipakai untuk penanaman dengan cara hidroponik. Pada umumnya arang sekam lebih umum dipakai petani untuk penanaman stroberi bagusa tak mengikat hara. Jadi nutrisi yang diberbagi terhadap tanaman bisa dikontrol serta tak merusak akar saat tanaman dipindahkan (Budiman serta Desi, 2005).
Pada sistem budidaya hidroponik unsur hara esensial yang diperlukan tanaman disediakan dalam bentuk larutan/nutrisi. Larutan hara dibangun dengan tutorial melarutkan garam-garam pupuk dalam air. Beberapa garam tipe pupuk bisa dipakai untuk larutan hara (Anonymous, 2009b). Salah satu kesusahan didalam penyiapan larutan hara ini adalah belum diketahuinya dosis unsur hara yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Pada dosis yang terlalu rendah pengaruh larutan hara tak nyata, sedangkan pada dosis yang terlalu tinggi bisa mengdampakkan tanaman mengalami plasmolisis, yaitu keluarnya cairan sel sebab berminat oleh larutan hara yang lebih pekat (Wijayani, 2000; Marschner, 1986).
Pemupukan serta Penyiraman (fertigasi) pada budidaya sistem hidroponik umumnya diperbuat dengan cara bersamaan. Teknis fertigasi bisa diperbuat dengan manual alias sistem pengairan tetes (Drip irrigation system). Bakal namun teknis fertigasi paling baik adalah dengan sistem pengairan tetes sebab fertigasi bisa diberbagi dengan cara merata, meminimalisir tenaga kerja, menghemat waktu. Ada beberapa faktor yang butuh diperhatikan dalam sistem pengairan tetes yaitu; nilai air (sumber air) wajib bersih serta leluasa dari penyakit serta bahan kimia, nilai nutrisi dengan komposisi hara wajib dengan kebutuhan tanaman serta mempunyai performa larut 100 %, waktu, volume serta frekuensi fertigasi serta tipe media yang dipakai (Gunawan, 2008).
Terdapat beberapa faktor penting dalam menentukan formula nutrisi hidroponik diantaranya adalah : Memakai garam yang mudah larut dalam air; Meminimalisir kandungan sodium, khlorida, amonium serta nitrogen organik unsur unsur yang tak diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dan Memakai komposisi garam yang tak bersifat antagonis satu dengan yang lainnya.[tk]

Budidaya Cabe Merah Secara Hidroponik

 – Greenhouse adalah struktur bangunan dengan lingkungan yang tertutup oleh bahan transparan (tembus cahaya) dengan memenfaatkan radiasi surya untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan penanaman dalam greenhouse adalah untuk melindungi tanaman dari kondisi alam seperti sinar matahari, suhu udara, kelembaban, angin hujan salju dan lain-lain yang sifatnya tidak menguntungkan dan karenanya penutup greenhouse awalnya terdiri dari kaca.
Di Indonesia kondisi lingkungan lebih seseai bagi pertumbuhan tanaman cabi bila dibandingkan dengan di daerah sub-tropis sehingga tujuan utama penggunaan greenhouse adalah untuk melindungi tanaman dari terpaan air hujan, dan serangan hama penyakit pada tanaman yang diusahakan dengan sistim hidroponik. Pada umumnya penanaman sistim ini diusahakan pada jenis tanaman dengan potensi ekonomi penting sehingga memenuhi kualitas eksport.
cabe hidroponik
Saat ini bahan untuk atap green house tidak hanya terpaku pada kaca saja. Salah satu pertimbanganya adalah untuk menyesuaikan kebutuhan tanaman terhadap iklim terutama sinar matahari. Bahan –bahan yang sering digunakan sebagai atap dan dinding antara lain kaca, plastic, paranet, asbes dan seng. Greenhouse dengan penutup plastic saat ini lebih banyak ditemukan di Indonesia. Dilihat dari kondisi iklim dan tujuannya, pemakaian penutup dari bahan plastic cenderung lebih cocok untuk diterapkan terutama untuk komoditi eksport.
Beberapa keunggulan budidaya sistem hidroponik antara lain adalah: (1) kepadatan tanaman per satuan luas dapat dilipatgandakan sehingga menghemat penggunaan lahan; (2) mutu produk (bentuk, ukuran, rasa, warna, kebersihan/higiene) dapat dijamin karena kebutuhan nutrient tanaman dipasok secara terkendali di dalam rumah kaca; (3) tidak tergantung musim/waktu tanam dan panen dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.
Terdapat 6 (enam) tipe dasar dari sistim hidroponik yaitu: Wick system, Water Culture System, Ebb dan Flow system, Drip System, NFT (Nutrien Film Technique) dan Aeroponik. Pada sistim yang recovery, penggunaan pupuk dan air lebih efisien karena larutan yang mengalir keluar wadah akan digunakan kembali sementara pada sistem yang non-recovery tidak demikian. Jenis hidroponik dapat dibedakan dari media yang digunakan untuk tempat berdiri tegaknya tanaman. Media tersebut biasanya bebas dari unsur hara (steril), sementara itu pasokan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dialirkan ke dalam media tersebut melalui pipa atau disiramkan secara manual. Media tanam tersebut dapat berupa kerikil, pasir, gabus, arang, zeolit, atau tanpa media agregat (hanya air).
Drip irigation ( irigasi tetes) dewasa ini sangat banyak digunakan karena dianggap lebih efektif dalam menghemat air dan pupuk. Dalam sistem ini air diberikan tetes demi tetes sesuai dengan kebutuhan tanaman sehingga kecil sekali air yang terbuang. Walaupun peralatan untuk sistim ini agak rumit dan mahal, tetapi hasil yang diperoleh dan manfaatnya jauh lebih besar serta dapat dipakai berulang kali.
Media tanam yang baik adalah yang dapat mendukung pertumbuhan dan kehidupan tanaman yaitu yang memenuhi beberapa persyaratan antara lain: dapat menjadi tempat berpijak tanaman; mampu untuk mengikat air dan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, mempunyai drainase dan aerasi yang baik, dapat mempertahankan kelembaban daerah akar, tidak menjadi sumber penyakit, tidak mudah lapuk dan mudah didapat dan harganya relatif murah.
Perbedaan medium pertumbuhan tanaman cabai yang ditanam dalam greenhouse mempengaruhi terhadap total hara daun seperti yang dilaporkan oleh Padem, Alan (2006) bahwa kandungan NPKCa dan Mg daun secara nyata meningkat karena media tumbuh, dimana medium peat memberikan hasil tertinggi bila dibandingkan dengan tanah, perlite, pasir dan pumice.[tk]

Tips Bertanam Hidroponik di Rumah

 – Hidroponik adalah sistem penanaman Sayuran atau buah yang tidak menggunakan media tanah melainkan mengguakan sistem hidro atau menggunakan media air yang dicampur dengan nutrisi khusus untuk tanaman hidroponik. Belakang ini semakin dikenal oleh banyak kalangan mengenai sistem bercocok tanam dengan media air atau HIDROPONIK. Nah so pasti anda yang sedang membaca artikel ini pasti lagi mencari cara bertanam dengan sistem hidroponik di rumah bukan ?. Menanam hidroponik di rumah memang cukup mudah, tidak usah pake media media hidroponik yang mahal dulu, gunakan media daur ulang atau media-media yang tidak terpakai untuk disulap jadi KIT Hidroponik, misalkan botol botol bekas pun bisa disulap jadi media untuk menanam sayur atau buah secara hidroponik.
Berikut ini Bahan – bahan yang anda harus sediakan agar bisa menannam hidroponik dirumah.
Alat:
Botol plastik air mineral bekas,
Gelas plastik bekas air mineral,
Jerigen plastik bekas minyak goreng,
Kain untuk sumbu (kain panel lebih bagus)
Nutrisi hidroponik.
Media tanam (rocwool, arang sekam, kerikil, pasir malang, pecahan bata merah).
Kita bisa melihat betapa sederhananya bahan yang dibutuhkan. Bahkan kebanyakan besar dari barang bekas. Jadi menanam model hidroponik sederhana ini selain kita bisa mendapatkan tanaman sayuran yang sehat dan subur, kita juga bisa memanfaatkan barang barang bekas. Sehingga botol bekas, jerigen bekas dan gelas plastik bekas yang mestinya dibuang dan menjadi limbah ternyata masih bisa diambil manfaatnya.
Langkah-langkah cara membuat tanaman hidroponik Hidroponik Wick dengan botol bekas :
  1. Potong botol menjadi 2 bagian. (atas dan bawah)
  2. Lubangi bagian atas (daerah leher botol) untuk pemasangan sumbu dan aliran udara
  3. Pasang sumbu pada bagian bawah botol
  4. Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik,
  5. Isi bagian atas botol dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau pecahan bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat. Karena fungsi media ini hanya untuk pijakan akar agar tidak rebah.
  6. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.
  7. Siram dengan larutan nutrisi hidroponik.
  8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinar matahari.
Nah Itulah cara mudah untuk menanam hidroponik di rumah dengan alat dan media sederhana, semoga artikel ini tentunya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.[tk]

Cara Mudah Membuat Pupuk Nutrisi Hidroponik Sendiri

 – Anda yang saat ini lagi gandrung2nya dalam bercocok tanam hidroponik pernahkah berpikir untuk membuat Pupuk AB Mix atau pupuk Hindroponik Sendiri ??. Yup daripada mengeluarkan kocek yang tidak sedikit hanya untuk beli pupuk atau nutrisi Hidroponik tidak ada salahnya untuk mencoba membuatnya sendiri, disamping menghemat uang tentu ada kepuasan tersendiri jika membuat Pupuk atau Nutrisi Hidroponik di rumah anda sendiri. Berikut cara membuat Larutan Nutrisi Hidroponik sendiri.
pupuk hidroponik
Bahan-Bahan:
  1. Siapkan Pupuk Urea 1000 gr.
  2. Siapkan Pupuk KCL  1000 gr.
  3. Siapkan Pupuk NPK  1000 gr.
  4. Siapkan Pupuk daun Gandasil ( Growmore )   50 gr.
Peralatan yang disiapkan:
  • Siapkan Ember bervolume 20 Liter.
  • Siapkan Drum plastik bervolume 100 liter
  • Siapkan Timbangan digital
  • Siapkan Alat pengaduk
  • Siapkan Air sumur, air sungai,
  • Siapkan Air PAM tidak diperkenankan kecuali yang sudah diendapkan selama 7 – 10 hari.
nutrisi hidroponik
Cara membuat Larutan Nutrisi Hidroponik:
Pertama-tama Masukkan semua bahan yang telah ditimbang ke dalam ember volume 20 liter. Kemudian Tuangkan air sumur sebanyak 20 ltr ke dalam ember tersebut sedikit demi sedikit sambil diaduk – aduk lanjutkan pengadukan hingga air mencapai volume 20 liter dan tidak ada lagi pupuk yang masih mengkristal (tidak ada endapan). Setelah itu Tuangkan larutan pekatan tadi ke dalam bak penampungan volume 100 liter. Kemudian Kucurkan air sumur kedalam bak penampungan sambil diaduk – aduk hingga penuh (mencapai volume 100 liter). Dan sekarang Larutan Nutrisi siap digunakan.
Bagaimana mudah bukan dalam membuat nutrisi atau larutan Pupuk AB-Mix untuk tumbuhan Hidroponik Anda. Ok demikianlah artikel mengenai cara membuat nutrisi atau pupuk hidroponik secara sederhana di rumah anda.[tk]

Apa Itu Hidroponik

 – Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, Hydroponic. Dibagi menjadi dua suku kata, hydro yang berarti air dan ponous berarti kerja. Sesuai dengan arti tersebut, bertanam secara hidroponik merupakan teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Tak jarang bertanam hidroponik dijadikan hobi pengisi waktu luang bagi sebagian orang. Bahkan tak sekedar hobi, ada juga kemudian yang melanjutkan hingga menjadi bisnis. Perbedaan yang paling menonjol antara hidroponik dan budi daya konvensional adalah penyediaan nutrisi tanaman. Pada budi daya konvensional, ketersediaan nutrisi untuk tanaman sangat bergantung pada kemampuan tanah menyediakan unsur – unsur hara dalam jumlah cukup dan lengkap. Hidroponik biasa digunakan untuk menanam sayur dan buah. Bahkan beberapa tanaman sayur dan buah telah umum ditaman secara hidroponik. Sebut saja paprika, timun, tomat, dan sayuran hijau.
apa itu hidroponik
Bertanam secara hidroponik telah menjadi tren pada saat ini karena memanfaatkan media air sebagai pengganti tanah, namun mempunyai kekurangan dari sisi waktu untuk orang dengan kesibukan padat. Sistem otomasi masa sekarang telah diterapkan hampir disetiap bidang pekerjaan yang bertujuan untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia, karena bersifat komputerisasi. Menggunakan mikrokontroler dengan IC Atmega 328P yang terintegrasi dengan berbagai sensor, sistem otomasi untuk hidroponik antara lain untuk mengatur pompa, LED grow light,  sistem pemupukan, serta memberikan informasi suatu keadaan kepada pemilik hidroponik.  Lahan di bumi pada saat sekarang ini semakin sempit apabila manusia tidak mengelola dengan optimal dan efisien. Banyak penduduk perkotaan yang membuat komunitas penghijauan atau lebih dikenal dengan istilah Go Green. Komunitas ini dibentuk untuk menghijaukan kembali kotanya, akan tetapi tidak sedikit pula yang tidak tertarik sama sekali dengan gerakan penghijauan ini karena merasa repot untuk melakukannya, tidak sedikit dari mereka yang malas dan takut kotor.
Beberapa tahun terakhir telah banyak gerakan Hidroponik sebagai solusi berkebun untuk penduduk di daerah perkotaan. Hidroponik adalah seni menanam dengan media air yang bekerja sebagai media alternatif pengganti tanah. Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, Hydroponic yang artinya hydro berarti air dan ponous berarti kerja. Banyak jenis hidroponik yang ringkas untuk menangani lahan yang sempit karena dapat disusun secara vertikal, salah satu jenisnya adalah NFT (Nutrient Film Technique).  Hidroponik yang ada dimasyarakat pada umumnya masih menggunakan sistem manual dan relatif mahal dari segi waktu, antara lain untuk pengukuran kadar asam (pH) dalam air dan mengetahui volume air yang dipakai.  Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah sistem otomasi untuk hidroponik NFT. Sistem otomasi yang akan diterapkan pada hidroponik NFT menggunakan mikrokontroler atmega 328P dan berbagai sensor.
Menurut Nicholls (1986), semua dimungkinkan dengan adanya hubungan yang baik antara tanaman dengan tempat pertumbuhannya. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tetapi cadangan air yang terkandung dalam tanah yang terserap akar dan juga dukungan yang diberikan antara tanah dan pertumbuhan. Dengan mengetahui bahwa akar tanaman yang tumbuh di atas tanah menyerap air dan zat – zat vital dari dalam tanah, yang berarti tanpa tanah pun, satu tanaman dapat tumbuh asal diberikan cukup air dan garam – garam zat makanan. [1]Dr. W. F. Gericke dari Universitas California adalah bapak hidroponik. Pada 1930-an melakukan percobaan menanam sayur di atas air, salah satunya adalah tomat. Latar belakang Gericke meneliti sistem hidroponik ini, karena ia melihat luas tanah di sekelilingnya semakin menciut untuk ditumbuhi berbagai tanaman. Jadi, Hidroponik adalah seni menaman dengan media air sebagai tenaga atau pemberi daya. Perbedaan yang paling menonjol antara hidroponik dan budi daya konvensional adalah penyediaan nutrisi tanaman. Pada budi daya konvensional, ketersediaan nutrisi untuk tanaman sangat bergantung pada kemampuan tanah menyediakan unsur – unsur hara dalam jumlah cukup dan lengkap. Jenis – jenis hidroponik, antara lain: irigasi tetes, wick system, dan NFT.
Hidroponik sendiri dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu sistem aktif dan sistem pasif. Hidroponik sistem aktif yaitu diamana larutan air beserta nutrisi dibuat bergerak dan bersirkulasi dengan menggunakan pompa air. Contohnya adalah DFT (Deep Flow Technique), NFT (Nutrient Film Technique), dan Aeroponik. Sedangkan hidroponik sistem pasif yaitu larutan kaya nutrisi diserap oleh medium dan diteruskan ke akar tanaman, tanpa tersirkulasi. Contoh sistem hidroponik pasif antara lain Wick (Sumbu). Berikut adalah tabel perbandingan antara kedua sistem hidroponik tersebut.[tk]

Pengukur pH Air Hidroponik

 –  Sebuah pH meter analog, yang dirancang khusus untuk kontroler Arduino dan memiliki built-in yang sederhana, koneksi yang mudah dan fitur yang praktis. Memiliki LED yang bekerja sebagai indikator power, BNC konektor dan PH2.0 antarmuka sensor.  Untuk menggunakannya, cukup menghubungkan sensor pH dengan konektor BNC, dan pasang antarmuka PH2.0 ke port input analog dari controller Arduino.  Spesifikasi  pengukur PH Hidroponik: Modul power: 5.00V; Rentang pengukuran: 0-14; pH mengukur suhu: 0-60; Akurasi: ± 0.1pH (25  ); Response time: ≤ 1 min; pH sensor dengan BNC Connector; Keuntungan Penyesuaian potensiometer  dan LED Indikator Daya. pH adalah singkatan dari “potential hydrogen” yang berarti merupakan jumlah konsentrasi ion hidrogen yang bermuatan positif relatif terhadap ion hidroksil bermuatan negatif dalam suatu zat. Ion hidrogen bersifat asam sedangkan ion hidroksil bersifat basa.  Mengetahui hal ini penting demi kesuksesan kebun hidroponik Anda. Skala pH berkisar dari 0 hingga 14. pH 7 merupakan pH netral.  Angka di bawah 7 menunjukkan senyawa asam dan di atas 7 menunjukkan senyawa basa. Mengontrol pH dalam hidroponik lebih mudah daripada media tanah, yang jauh lebih rumit dan banyak memakan waktu.
pH meter
Sensor pH diletakan di bagian pinggir tandon air dengan ujung sensor terendam air. Tujuan dari terendamnya sebagian sensor ke air adalah untuk mengukur kadar pH dalam air. o Led Grow Light  Lampu perangsang tumbuhan / Led Grow Light digunakan untuk membantu tanaman melakukan fotosintesis ketika intensitas cahaya matahari kurang. Dalam penggunaannya lampu dihubungkan ke relay yang sudah terintegrasi dengan sensor cahaya. Pengujian sensor suhu / LM35 dilakukan di ruang ber – AC untuk mengetahui sensor suhu sudah tepat mendeteksi suhu secara akurat. Tujuan dari pengujian sensor suhu adalah untuk mendapatkan suhu yang akurat sehingga dapat bekerja dengan baik dalam sistem otomasi. Berikut adalah gambar untuk pengujian sensor suhu / LM35.  Saat percobaan sensor suhu di dalam ruangan ber – AC, sensor suhu mendeteksi temperatur yang sama dengan remote AC. Sedangkan saat diluar ruangan suhu yang terdeteksi hampir sama dengan suhu di dalam ruangan.   Sensor Ultrasonik. Pengujian sensor ultrasonik / ping dilakukan dengan perbandingan menggunakan penggaris terhadap perhitungan jarak satu benda dengan sensor ultrasonik. Tujuan pengujian sensor ultrasonik ini adalah agar perhitungan jarak yang tepat. Berikut adalah gambar pengujian sensor ultrasonik. Terlihat sensor ultrasonik mendeteksi dan memberi data yang sama di layar. Dapat disimpulkan dengan demikian sensor ultrasonik telah berfungsi sesuai perintah yang diberikan.
daftar ppm dan ph
Sensor pH. Pengujian sensor pH dilakukan dengan membandingkan larutan Aquades dan air biasa yang diambil di kran memanfaatkan kertas lakmus. Tujuan dari pengujian sensor pH adalah untuk mengetahui seberapa akurat sensor pH dibandingkan dengan menggunakan kertas lakmus sehingga pada saat diimplementasikan pada sistem, sensor pH dapat berfungsi dengan baik. Pada pengukuran pH air secara manual menggunakan kertas lakmus, maka larutan aquades memiliki pH yang bersifat asam karena kertas lakmus biru berubah warna menjadi kemerahan. Sedangkan pada air kran kedua kertas lakmus tidak berubah warna, yang artinya kadar pH air bersifat netral. Pada pengujian pH air menggunakan sensor pH, kadar pH yang terdeteksi oleh sensor hampir sama dengan pengujian secara manual. Bahwa kadar pH yang terdeteksi oleh sensor, yaitu aquades memiliki sifat asam dengan kadar pH 6,46 sedangkan air kran memiliki sifat netral dengan kadar pH 7,24.[tk]

Teknik Sederhana Bercocok Tanam Sayuran Hidroponik

 – Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Dengan memanfaatkan halaman pekarangan, berbagai jenis sayuran dapat dihasilkan untuk sekedar memenuhi kebutuhan sendiri. Namun tidak demikian halnya di daerah perkotaan, halaman pekarangan pada umumnya sempit, dan tidak jarang sudah dilapisi dengan semen sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk bertanam sayuran.
Teknologi hidroponik bisa menjadi alternative. Berbagai jenis sayuran dengan mudah bisa ditanam secara hidroponik, untuk sarananya bisa menggunakan paralon. Hidroponik dengan cara ini dapat diterapkan oleh siapa saja karena sangat mudah. Tanaman dapat ditempatkan dimana saja, yang penting pada saat hujan tanaman tidak kehujanan. Kalau kehujanan larutan nutrisi akan menjadi lebih encer dari yang seharusnya.
Sebagaimana sudah diketahui bahwa untuk pertumbuhannya tanaman memerlukan sinar matahari. Dalam satu hari tanaman minimal membutuhkan 5 jam penyinaran tetapi dengan intensitas yang rendah. Sinar matahari yang terik tidak baik untuk tanaman. Tanaman yang cocok ditanam dengan teknologi ini adalah tanaman sayuran daun seperti selada, pakcoy, caisim, bayam, kangkung dan sebagainya. Menurut standar FAO, kebutuhan sayuran adalah 65 kg/kapita/tahun. Adapun konsumsi rata-rata orang Indonesia adalah baru 34,5 kg/kapita/tahun. Gambar dan penjelasanya dibawah ini diharapkan dapat membantu Anda menjadi lebih mudah memahami teknologi hidroponik sederhana ini.
kangkung hidroponik
Alat dan bahan yang diperlukan
  • Hidroponik kit untuk bercocok tanam, dapat dibuat dari paralon
  • Media tanam Rockwool. Rockwool terbuat dari batuan volcanic yang di panaskan sedemikian rupa sehingga akhirnya terbentuk serat-serat. Media ini steril dari sumber hama, penyakit dan gulma
Teknik Sederhana Bercocok Tanam Sayuran Hidroponik
  • Benih sayur. Berbagai jenis sayuran daun danpat di tanam dengan teknologi ini. Misalnya kangkung, selada, pakcoy, caisim dan sebagainya.
  • Nutrisi hidroponik Karena pada system hidroponik, tanaman mendapatkan unsur hara dari larutan, maka larutan tersebut harus mengandung nutrisi.
  • Semai. Semaikan benih ke media yang sudah disiapkan. Pilih benih yang bernas (berisi). Gunakan pinset. Benih dibenamkan ke media sedalam kira-kira 2-5 mm
  • Penyiraman Benih yang sudah disemai disiram sampai media tanam menjadi basah. Gunakan air bersih, belum menggunakan pupuk.
  • Tutup kit dengan plastic selama 3-5 hari. Tujuannya agar media jadi lembab dan selalu hangat sehingga perkecambahan akan mudah. Benih akan berkecambah setelah 3-5 hari. Isi hidroponik kit dengan larutan nutrisi sampai menyentuh bagian bawah dari media tanam. Hidroponik kit harus diletakan pada tempat yang datar, mendapat sinar matahari dan sebaiknya tidak kena hujan. Apabila nutrisi berkurang, tambahkan lagi larutan nutrisi. Setelah 30 hari, sayuran bisa dipanen, tergantung jenis sayuran dan sinar matahari. Teknik ini sangat minim pemeliharaan.

Cara bertanam hidroponik

Menanam hidroponik itu mudah dan menyenangkan, betapa tidak. Cara bertanam secara hidroponik memiliki berbagai teknik mulai yang paling sederhana sampai yang canggih, mulai yang murah sampai yang mahal. Mulai yang hanya menggunakan barang bekas, sampai yang modern dengan menggunakan green house dan teknologi tepat guna lainnya untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Selanjutnya, pada kesempatan ini  mari kita coba menanam dengan cara yang paling sederhana yaitu Hidroponik sistem Wick.

Cara bertanam hidroponik dengan sistem wick

Cara bertanam paling mudah dan murah adalah dengan menggunakan sistem wick. Kita bisa menggunakan berbagai bahan bekas seperti botol minuman mineral adalah yang paling sering kita lakukan terutama oleh para pemula.

Sebagai langkah awal, mari kita persiapkan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk memulai bertanam secara hidroponik sederhana.




1. Botol bekas minuman mineral 1,5 - 2 liter.
2. Solder sebagai pelubang
3. Gunting sebagai pemotong
4. Media tanama seperti sekam bakar, cocopeat.
5. Nutrisi hidroponik / pupuk hidroponik biasanya pakai Nutrisi Hidroponik AB Mix.
6. Kain flanel.

Langkah-langkah menanam dengan sistem wick

  1. Potonglah botol bekas air mineral  dengan gunting
  2. buat lubang dengan menggunakan solder sebagai tempat pembuangan air apa bila nutrisi berlebih sekaligus sebagai rongga udara yang dibutuhkan akar tanaman.
  3. Buat beberapa lubang pada tutup botol air mineral dan selanjutnya untai dengan kain flanel. Selanjutnya kain flanel ini sebagai tempat untuk menyalurkan air nutrisi dari bawah botol ke tanaman.
  4. Masukkan bibit tanaman yang siap ditanam, biasanya sudah memiliki minimal 4 daun.
  5. Isikan nutrisi hidroponik di dalam wadah potongan aqua bagian bawah.
  6. Apabila memungkinkan sesuaikan standar PH air dan PPM air sesuai jenis tanaman.


Dengan cara tersebut diatas anda sudah dapat bertanam dengan menggunakan sistem hidroponik. Selamat mencoba.