Monday, March 18, 2013

MOL


Dalam beberapa artikel yang saya tulis, sering saya singgung mengenai MOL atau Mikro Organisme Lokal akan tetapi saya belum pernah tulis artikel tentang MOL itu sendiri. Nah pada kesempatan kali ini saya mencoba menulis apa itu MOL dan bagaimana cara membuatnya beserta kegunaannya. Tulisan ini saya comot dari beberapa sumber dan beberapa berdasarkan pengalaman pribadi.

MOL hasil racikanku

MOL yang saya maksud di sini yaitu Mikro Organisme Lokal atau kumpulan mikro organisme bermanfaat yang kita kembangkan sendiri yang dapat digunakan sebagai pupuk mikroba bagi tanaman. Selain itu MOL juga dapat digunakan untuk dekomposter dalam pembuatan kompos. Kegunaan MOL sebagai pupuk tergantung dari bahan MOL itu sendiri. Misalnya pupuk dengan kandungan N tinggi untuk masa pertumbuhan tanaman bahan dasarnya dari akar tanaman kacang2an atau daun2an terutama dari jenis leguminacea (gamal, lamtoro dll).  Untuk pupuk dengan kandungan P tinggi untuk masa pembentukan buah, bahan dasarnya batang pisang. Pupuk dengan kandungan K tinggi bahan dasarnya sabut kelapa. Tetapi selain ketiga jenis tersebut diatas sebetulnya semua bahan organic baik dari unsur tumbuhan maupun binatang bisa dijadikan bahan MOL dan bisa diaplikasikan untuk pupuk cair. Sehingga dalam prakteknya saya menggunakan bahan yang paling mudah saya dapatkan misalnya kepala udang, jeroan ikan, air kelapa, terasi dll.
Dulu ketika awal2 bertanam saya membuat MOL yang paling sederhana yaitu dengan tape. Caranya tape dihancurkan kemudian dicampur gula 5 sendok makan dan air. Simpan campuran dalam botol bekas kemasan air mineral (1.5 ltr). Kocok larutan kemudian difermentasi selama 2 minggu. Setiap 2 hari tutup botol dibuka untuk mengeluarkan gas yang timbul dari proses fermentasi. Kemudian kocok lagi. Setelah 2 minggu MOL siap digunakan.
Setelah itu saya membuat MOL dengan bahan campur baur, antara lain buah manga busuk, terasi, air kelapa 3 ltr, kepala udang,air  gula merah dan EM4 . Caranya semua bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam jerigen bekas minyak goreng. Kemudian ditutup rapat dan dikocok supaya bahan tercampur merata. Setiap 2 hari tutup saya buka agar gas hasil fermentasi keluar, kemudian ditutup dan dikocok lagi. Demikian sampai 2 minggu. Setelah 2 minggu larutan saya gunakan untuk menyirm tanaman dengan dosis 1 : 20.
Dan 3 minggu yang lalu ketika larutan MOL saya hampir habis, saya membuat MOL lagi dengan bahan yang hampir sama.
Dan hasil dari pengaplikasian MOL tersebut terhadap tanaman, anda bisa lihat pada gambar2 tanaman sayuran yang selalu saya posting. 


Selada merah, Cabai rawit dan Pak Coy yang dipupuk dengan MOL