Dalam
beberapa artikel yang saya tulis, sering saya singgung mengenai MOL
atau Mikro Organisme Lokal akan tetapi saya belum pernah tulis artikel
tentang MOL itu sendiri. Nah pada kesempatan kali ini saya mencoba
menulis apa itu MOL dan bagaimana cara membuatnya beserta kegunaannya.
Tulisan ini saya comot dari beberapa sumber dan beberapa berdasarkan
pengalaman pribadi.
MOL hasil racikanku |
MOL
yang saya maksud di sini yaitu Mikro Organisme Lokal atau kumpulan
mikro organisme bermanfaat yang kita kembangkan sendiri yang dapat
digunakan sebagai pupuk mikroba bagi tanaman. Selain itu MOL juga dapat
digunakan untuk dekomposter dalam pembuatan kompos. Kegunaan MOL sebagai
pupuk tergantung dari bahan MOL itu sendiri. Misalnya pupuk dengan
kandungan N tinggi untuk masa pertumbuhan tanaman bahan dasarnya dari
akar tanaman kacang2an atau daun2an terutama dari jenis leguminacea
(gamal, lamtoro dll). Untuk
pupuk dengan kandungan P tinggi untuk masa pembentukan buah, bahan
dasarnya batang pisang. Pupuk dengan kandungan K tinggi bahan dasarnya
sabut kelapa. Tetapi selain ketiga jenis tersebut diatas sebetulnya
semua bahan organic baik dari unsur tumbuhan maupun binatang bisa
dijadikan bahan MOL dan bisa diaplikasikan untuk pupuk cair. Sehingga
dalam prakteknya saya menggunakan bahan yang paling mudah saya dapatkan
misalnya kepala udang, jeroan ikan, air kelapa, terasi dll.
Dulu
ketika awal2 bertanam saya membuat MOL yang paling sederhana yaitu
dengan tape. Caranya tape dihancurkan kemudian dicampur gula 5 sendok
makan dan air. Simpan campuran dalam botol bekas kemasan air mineral
(1.5 ltr). Kocok larutan kemudian difermentasi selama 2 minggu. Setiap 2
hari tutup botol dibuka untuk mengeluarkan gas yang timbul dari proses
fermentasi. Kemudian kocok lagi. Setelah 2 minggu MOL siap digunakan.
Setelah itu saya membuat MOL dengan bahan campur baur, antara lain buah manga busuk, terasi, air kelapa 3 ltr, kepala udang,air gula
merah dan EM4 . Caranya semua bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam
jerigen bekas minyak goreng. Kemudian ditutup rapat dan dikocok supaya
bahan tercampur merata. Setiap 2 hari tutup saya buka agar gas hasil
fermentasi keluar, kemudian ditutup dan dikocok lagi. Demikian sampai 2
minggu. Setelah 2 minggu larutan saya gunakan untuk menyirm tanaman
dengan dosis 1 : 20.
Dan 3 minggu yang lalu ketika larutan MOL saya hampir habis, saya membuat MOL lagi dengan bahan yang hampir sama.
Dan
hasil dari pengaplikasian MOL tersebut terhadap tanaman, anda bisa
lihat pada gambar2 tanaman sayuran yang selalu saya posting.
Selada merah, Cabai rawit dan Pak Coy yang dipupuk dengan MOL |
keren pak, salut .....jadi kepingin belajar nih pak
ReplyDelete