Why not?
Jika tinggal di perkotaan atau di pedesaan dimana rumah hanya memiliki
lahan sempit, pot bisa menjadi alternatif. Pot dari batu, keramik atau
plastik juga bisa. Menanam sayuran di dalam pot ini selain greening house
alias menghijaukan rumah, irit uang belanja khususnya sayuran, juga
menulari anak untuk bercocok tanam dan sedikit demi sedikit mengenal
jenis sayuran hingga mengerti manfaatnya, syukur-syukur jadi ketularan
mengkonsumsinya. Ah, anak kecil itu kalau disuruh makan sayur susah
kalau tidak ngumpet-ngumpet ….
***
Memakan
sayuran setiap hari tentunya sebuah kebiasaan bagus demi asupan nutrisi
dalam tubuh. Apalagi hasil keringat sendiri. Sayangnya, di Jerman hanya
bisa di musim yang agak hangat atau harus memiliki Gewächshaus alias si rumah kaca untuk melindungi tanaman dari temperature rendah tapi tetap terkena sinar matahari. Itu juga bukan hal yang mudah dan pastinya tidak murah.
Nah, lantaran membeli rumah kaca itu mahal dan rentan terkena serangan Hagel (red: hujan batu sebesar bola tenis) di daerah pegunungan seperti tempat kami tinggal ini, kami menanamnya di pot saja.
Caranya? Beberapa waktu lalu kami mendapat hibah U steine
(red: batu cetak yang berbentuk huruf U). Tadinya suami mau buang, saya
bilang jangan karena bisa dimanfaatkan sebagai pot sayuran jika
disatukan menjadi kotak.
Setelah mendapat Erde
(red: tanah) dari tetangga secara gratis (5 gerobak aluminium, penuh!)
akhirnya saya berhasil menyatakan cita-cita untuk memiliki sayuran di
pekarangan. Dahulu saya sempat menanam empon-empon di pot yang saya
taruh di ruang tamu karena mereka tak tahan dingin, maklum dari negeri
tropis. Eeee begitu saya tinggal sebulan ke Indonesia, sama my hunny bunny
tidak disiram dan rusak! Hiks … harus kulakan lagi empon-empon untuk
ditanam lagi. Padahal daunnya bisa bikin wangi ruangan sementara
rimpangnya bisa buat jamu, campuran masakan atau minuman ringan.
Sayuran apa saja yang bisa ditanam didalam pot?
1. Tomat
Banyak jenis tomat yang bisa kita tanam di pot seperti Cocktailtomaten (berbentuk bola-bola kecil), Fleischtomaten (besar dan berdaging banyak), Eiertomaten (berbentuk seperti telur) dan Gelbetomaten (berwarna kuning).
Tomat
sebagai sumber vitamin banyak kami konsumsi. Biasa dilalap begitu saja,
untuk campuran salat atau sup. Sesekali bisa untuk jus buah ditambah
jeruk, what an energy drink, bisa nyetrum juga kali yah ….
2. Bawang bombay
Karena
mencari bawang merah seperti di tanah air susah, kami banyak
mengkonsumsi bawang Bombay. Selain mudah didapat di swalayan apa saja
dan dimana saja, harganya termasuk murah jika ada harga promosi
(sekarung isi 7 kilo dapat 99 sen, bisa mandi Bombay!).
Saking banyaknya biasa ada yang segera tumbuh daunnya. Saya
potong dan tanam langsung ke dalam tanah. Begitu pula bawang yang sudah
busuk, terkubur dalam tanah dan tumbuh menjulang dengan suburnya.
Bawang ini biasanya saya iris tipis-tipis dan digoreng untuk lalapan. Sesekali untuk Zwiebel Kuchen (red: kue Bawang Bombay), kue ini amat disukai rakyat Schwabish di daerah Blackforest. Daunnya kadang saya buat isi martabak telor atau campuran salat.
Lain waktu, bawang bombay ini untuk campuran bumbu masak apa saja, baik menu Asia maupun Jerman.
Tapiiii … hati-hati, hembusan angin dari bawah akan membawa malu jika ditebar di sembarang tempat.
3. Bärlauch
Ketika wandern (red: jalan-jalan ke hutan) tanaman ini banyak kami temui. Mungkin itu sebabnya banyak orang menyebutnya wilder Knoblauch (red: bawang putih liar), Waldknoblauch (red: bawang putih hutan) dan Hexenzwiebel (red: bawang nenek sihir).
Lantaran
di hutan ada larangan memetik bunga atau tanaman yang ada didalamnya
untuk dibawa pulang, seorang teman memberi beberapa ikat Bärlauch
beserta akarnya. Rejeki tak lari kemana ….
Oh
ya … daunnya hijau dan berbau kuat bak bawang putih (sebaiknya langsung
sikat gigi jika melahapnya atau banyak orang lari). Daun yang muda
lebih enak daripada yang tua … hehehe.
Bunga
berwarna putihnya akan muncul sekitar april-mei. Oh ya, sekali tumbuh
bisa menjalar kemana-mana bahkan akarnya sangat dalam, jadi menanamnya
di pot tetap tumbuh liar tapi terpagar dengan sempurna.
4. Maggi Kraut
Untung
memiliki sayuran ini, bisa dicampurkan ke sup, salat atau masakan
lainnya. Menjelang musim dingin, dipotong kecil-kecil lalu masuk freezer
biar aman.
5. Zitronenmelisse
Daunnya
pipih, bulat kecil bergerigi. Gerombolan tanaman ini akan membuat wangi
semerbak tak ubahnya Zitronen (red: sitrus). Hmmmm …
Biasa dipakai ibu-ibu Jerman untuk mencampuri sup atau salat.
Sekali tanam, sayuran ini akan tumbuh subur melebar dalam rumpun.
6. Peppermintmelisse
Seperti
halnya Zitronenmelisse, Peppermintmelisse ini masuk dalam kelas
Melisse. Bedanya, Peppermintmelisse ini lebih pedas tak ubahnya permen
rasa peppermint. Huahhh ….
Tanaman
ini juga tahan melewati musim dingin, jadi ketika musim salju sudah
kering kecoklatan dan mati, musim semi akan tumbuh lagi anak-anaknya … so, don’t worry dan jangan dibuang sayang.
7. Knoblauch Lauch
Ini bagus untuk campuran sup atau salat.
Menanamnya juga tak sulit, sekali tanam dan tumbuh subur akan merumput tinggi dan lebar.
8. Kartoffel alias si kentang
Lantaran
banyak kentang yang busuk dalam karung, saya tak membuangnya. Saya
masukkan ke dalam tanah dan rajin disiram. Hasilnya taraaaaaaa …
Kentang banyak dikonsumsi masyarakat Jerman (Kartoffel salat, Kartoffel oven, Bratkartoffel, campuran sup dan masih banyak lagi).
Untuk urusan siram menyiram tak perlu was-was, masih ingat gentong dan sumur tadah hujan yang sempat saya share? http://green.kompasiana.com/polusi/2011/12/26/manfaat-sumur-resapan-air-dan-gentong-tadah-hujan/
Selain
membuat air tidak terbuang mubadzir, rejeki Tuhan ini bisa membuat post
belanja agak irit. Apalagi harga air di Jerman tidaklah murah. Jadi
kalau ada yang gratis, ditampung ah … biar sayuran kita tidak loyo lalu
mati dan tak perlu buang uang untuk rekening air.
Tips:
1.Gunakan
sarung tangan kebun untuk melindungi tangan dari terluka, celemek/baju
khusus agar pakaian tidak kotor dan sepatu atau sandal yang nyaman.
2. Sertakan anak-anak untuk menanamnya agar mereka ikut mencintai sayuran dan exciting memahami bagaimana mereka tumbuh dan dikonsumsi gizinya.
3.
Dari semua sayur mayur itu, kecuali tomat, kita bisa menyimpannya di
freezer jika musim dingin tiba atau membuatnya kering dalam potongan
kecil-kecil didalam gelas untuk stok (karena berlebihan).
4. Sebaiknya jangan biarkan mereka kekeringan, karena di dalam pot tanaman jadi terbatas sumber airnya.
Oh yaaa … tak ada lahan, pot-pun jadi. (G76)
No comments:
Post a Comment