Saturday, February 23, 2013

Vertikultur Solusi Bertanam di Lahan Sempit


Mungkin anda pernah dengar istilah ini, tapi mungkin juga masih banyak orang yang belum pernah mendengar istilah ini. Dan di postingan sebelumnya beberapa kali saya singgung mengenai vertikultur ini. Maka pada kesempatan kali ini saya akan menguraikan tentang vertikultur ini.
Vertikultur adalah cara menanam tanaman dengan system tegak/vertical. Cara menanamnya bisa menggunakan rak bertingkat/bersusun, system menggantung  ataupun  dengan menggunakan pot tegak.  
Keuntungan.
Dengan vertikultur kita bisa bercocok tanam di lahan sempit tetapi dalam jumlah yang banyak. Maka bagi anda yang punya hobi berkebun tapi tak punya lahan, atau kalaupun ada sempit, vertikultur mungkin bisa merupakan jalan keluar. Jadi, tentunya ini cocok buat yang tinggal di kota-kota besar dan kekurangan lahan untuk berkebun atau sekadar ruang hijau.
Dengan vertikultur kita tidak perlu atau jarang menyiangi rumput pengganggu dan penggunaan pupuk lebih fokus ke tanaman yang kita tanam.
Keuntungan lainnya adalah selain hobi bisa tersalur, halaman akan lebih lebih hijau dan asri. Dan apabila kita menanam sayuran, hasil lebih bersih dan segar serta terhindar dari pencemaran yang tentunya lebih sehat jika dibandingkan dengan cara bertanam konvensional. Bahkan dari hasil bertanam ini kita bisa menghemat pengeluaran biaya belanja dapur.
Bahan wadah.
Adapun untuk bahannya bisa bermacam – macam sesuai dengan ketersediaan bahan di sekitar kita dan bagaimana kreativitas kita. Untuk vertikultur dengan menggunakan rak bersusun, misalnya kita bisa menggunakan pot biasa ataupun plastik polibeg. Pot bisa dari semen, gerabah, pot plastik. Bisa juga kita menggunakan pipa paralon yang dibelah atau dilubangi sisi – sisinya. Atau kalau mau lebih praktis kita bisa menggunakan talang air plastik. Caranya cukup mudah, setelah wadah kita isi media dan kita tanami langsung kita susun dalam rak sesuai dengan keinginan kita.
Contoh bertanam dengan rak
Untuk vertikultur dengan menggunakan system gantung kita bisa menggunakan pot, kaleng plastik bekas cat, botol bekas kemasan air minum atau bahan lain sesuai ketersediaan bahan di sekitar kita. Untuk system ini disarankan bahan yang ringan karena mempertimbangkan beban yang akan ditahan oleh tali gantungan. Untuk yang ini saya belum ada contoh gambarnya.
Untuk vertikultur menggunakan pot tegak kita bisa menggunakan bambu, pipa paralon ataupun kaleng plastik bekas cat yang disusun ke atas. Untuk cara ini memang kita agak repot di awal karena kita mesti melubangi sisi – sisi bahan terlebih dahulu. Kita atur jarak lubang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita. Kita bisa melubangi bahan dengan bor atau gergaji. Setelah bahan siap, berdirikan bahan di tempat yang kita inginkan, kemudian isi dengan media tanam. Khusus bahan dari kaleng bekas cat, kita harus menyusun ke atas sampai ketinggian yang kita inginkan. Untuk memperkuat tegaknya kaleng kita harus siapkan kayu di kanan kiri kaleng kemudian kita ikat kuat. Selanjutnya bibit tanaman kita tanam di lubang yang ada di sekeliling bahan.  Untuk system ini akan saya saya bahas di postingan tersendiri karena caranya agak ribet tetapi saya sangat menyukai dan sudah saya praktekkan di rumah saya.
 Contoh pot tegak dari pipa paralon / PVC
Media tanam.
Untuk media tanam disarankan yang kaya unsur hara karena dalam system ini wadah tanam relative terbatas sedangkan jumlah tanaman banyak, sedangkan tanaman memerlukan nutrisi secara berkesinambungan. Untuk media saya biasa menggunakan campuran berupa tanah, pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 5 : 3 : 2. Orang lain mungkin menggunakan media atau takaran yang berbeda. Intinya usahakan media tanam subur dan poreus.
 Jenis tanaman.
Sebenarnya dengan vertikultur ini anda bisa menanam berbagai jenis tanaman misalnya cabai, terong, mentimun, bawang merah, tomat, kemangi, sawi, bayam , kangkung dan berbagai jenis sayuran lainnya yang penting tanaman jenis kecil dengan perakaran pendek.  
Tetapi sesuai dengan pengalaman saya lebih senang menanam sayuran semusim misalkan kangkung, sawi, bayam, seledri, selada dan sayuran lain yang karakteristiknya hampir sama. Terus terang saya paling suka menanam bayam dan seledri karena selain tanamannya enak dilihat juga mudah untuk memanennya karena akarnya tidak begitu banyak dan kuat.

4 comments:

  1. bagus banget infonya dan ilmunya.makasi

    ReplyDelete
  2. Bagus isi blognya, terima kasih

    ReplyDelete
  3. numapang tanya saya matsani untuk melarutkan satu tutup botol larutan pupuk hidro air nya berapa liter ya .makasi atas bantuannya

    ReplyDelete