Sebagaimana
posting saya beberapa waktu yang lalu mengenai vertikultur, saya
berjanji akan memposting bagaimana cara membuat pot vertikultur dengan
pipa paralon. Nah pada kesempatan kali ini saya akan uraikan cara – cara
pembuatannya. Berhubung pipa yang saya gunakan adalah pipa paaralon
limbah ukuran 5”, saya kesulitan jika melubanginya menggunakan gergaji
dan api untuk memanasi pipa tersebut karena factor ketebalan pipa,
sehingga saya melubangi pipanya menggunakan bor listrik. Adapun bahan
dan peralatan yang diperlukan adalah sbb :
Untuk pembuatan cor beton sebagai dudukan pipa :
- Pasir + kerikil
- Semen
- Baskom ukuran sedang untuk cetakan
- Pipa paralon
- Cangkul dan cetok
Caranya :
- Aduk campuran semen, pasir dan kerikil dengan perbandingan sebagaimana kita membikin cor beton bangunan
- Masukkan campuran ke dalam baskom dengan pipa paralon ditaruh ditengah baskom sebagai mal besaran lubang
- Setelah beberapa saat (campuran agak mengeras), putar pipa paralon agar lubang tidak terlalu pres dengan ukuran pipa dan agar tidak lengket sehingga mudah dalam melepas pipa ketika nanti campuran mengeras.
- Cabut pipa paralon ketika campuran sudah mengeras dan balikkan baskom untuk melepas baskom dari campuran.
- Haluskan dan rapikan lubang pada cor untuk memudahkan memsaukkan pot pipa nantinya.
Untuk pembuatan pot pipa paralon :
- Pipa paralon minimal ukuran 4”
- Bor listrik + mata bor diameter 40mm – 50mm
- Spidol
- Meteran/mistar penggaris.
Cara pembuatannya :
- Potong pipa dengan panjang sesuai keinginan. 1 pipa dengan panjang 4 m bisa dibagi 2 atau 3.
- Buat titik – titik pemboran dengan jarak 10 cm dengan menggunakan spidol. Usahakan posisi titik berselang seling agar tanaman bisa mendapatkan area tumbuh yang sama. Jarak antar titik bisa disesuaikan dengan keinginan kita.
- Lakukan pengeboran sesuai dengan titik – titik yang sudah ditentukan.
- Pasang pipa paralon pada dudukan cor semen yang sudah dibuat sebelumnya, dan pot siap digunakan.
Dalam
aplikasinya nanti, untuk mempermudah penyiraman bisa menggunakan pipa
paralon kecil yang sudah dilubangi kecil – kecil di sekelilingnya dan
ditempatkan di tengah pot pipa. Akan tetapi saya untuk saat ini masih
menggunakan botol air mineral yang sudah saya potong bagian bawahnya
kemudian saya lubangi kecil – kecil di bagian dekat leher botol.
Selanjutnya botol tersebut saya pasang terbalik (bagian tutup botol
dibawah)dan botol sebagian saya benamkan dalam media tanam. Penyiraman
saya gunakan gayung dan disiramkan melalui botol botol tersebut.
Demikian uraian dari saya semoga bisa bermanfaat bagi rekan rekan yang membaca blog ini
Asslamkum wr wb. wah menarik sekali ni pk blognya, saya juga sedang belajar bertanam hidroponik, o ya pk untuk media tanam kalau memakai sistem vertikal itu pakai apa ya? trim atas jawabannyam. ditunggu kunbalnya di dwigiono.blogspot.com
ReplyDelete